SALATIGA - Menyikapi fenomena kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, baik di ritel modern maupun di pasar tradisional, Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf. Ade Pribadi Siregar S, E. M, Si menghadiri dan memberikan sambutan dalam kegiatan Dialog antara Distributor dan Pengusaha Minyak Goreng Wilayah Pemasaran Kota Salatiga, Rabu malam(16/03)
Dihadapan Forkopimda dan Kabid perdagangan Kota Salatiga serta perwakilan Distributor dan Pengusaha Minyak goreng Kota Salatiga, Letkol Inf Ade Pribadi Siregar mengatakan Sebenarnya secara umum kita juga tidak bisa tinggal diam apa lagi sampai skala ini semakin meningkat.
"Yang penting kita dapat menghimbau masyarakat jangan panik , saya juga menghimbau kalau distributor apabila yang sudah pesan menggunakan harga lama jangan sampai dijual dengan harga yang baru, dan juga kami harapkan tgidak ada pihak yang berusaha memanfaatkan situasi seperti ini dengan menimbun minyak goreng demi kepentingan tertentu"pesan Dandim di Rumah dinas Walikota Salatiga Jalan Letjen Sukowati Nomor 51 Salatiga.
Sementara Walikota Salatiga Yulianto.SE.MM mengatakan Sebenarnya tidak ada kelangkaan hanya kepanikan kepanikan warga masyarakat yang didapatkan dan diperoleh dari media media sosial atau isu isu hingga masyarakat ini panik dan membeli/Panic Buying.
"Sehingga akan menyebabkan terjadinya kerumunan, harap diingat saat ini kita kita masih sama sama berjuang menghadapi pandemi yang sampai saat ini belum juga berakhir, jangan mudah terprovokasi ataupun termakan berita atau isu yang belum jelas kebenarannya (HOAX), kami bersama bapak Dandim, Bapak Kapolres serta Disperindag akan terus memantau dan memonitor kondisi saat ini"tegas Yulianto.
Salah seorang Distributor Minyak Goreng mengatakan bahwa pihaknya sudah mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah, baik Salatiga maupun Kabupaten Semarang.
"Kami tidak bisa memprediksi dan hanya sebagai penyalur, karena dari Perusahaan dan keputusan terkait naik dan turunya harga minyak goreng dari pemerintah kadang kadang mendadak dan kita tidak bisa menentukan harga sendiri ibaratnya sebagai penyalur hanya mengikuti aturan yang ada".
Keluhan juga disampaikan perwakilan pedagang minyak goreng, dengan situasi saat ini menyebabkan dirinya kebingungan, disaat tidak ada barang tapi tetangga masih datang untuk menanyakan ketersediaan minyak goreng.
Editor :Yudha/Pendim0714